Paket Medical Check UP

Cari Berdasarkan Awalan Alphabet :



Cari Berdasarkan Paket Pemeriksaan :

Jenis-Jenis Pemeriksaan Berdasarkan Awalan Huruf A



No Nama Pemeriksaan Kategori Deskripsi
1 ANA IF autoimun Anti Nuclear Antibody (ANA) adalah sekelompok antibodi yang dapat bereaksi menyerang komponen atau bagian dari inti sel di jaringan tubuh sendiri, sehingga sering disebut sebagai autoantibodi. Pemeriksaan ANA (IF) mendeteksi autoantibodi dalam darah dengan menggunakan metode indirect immunofluorescence (IF). Terdapatnya ANA dapat menjadi penanda dari suatu proses autoimun dan dikaitkan dengan beberapa gangguan autoimun, terutama Systemic Lupus Erythematosus (SLE). 
2 Anti-Dengue IgG & IgM demam-berdarah-dengue Mendeteksi adanya infeksi virus dengue yang dapat menyebabkan demam berdarah dengue dan dengue shock syndrome. IgM Terdeteksi setelah hari ke 4 – 5 demam dan IgG terdeteksi setelah hari ke-14 demam pada infeksi Primer.
3 Audiometri elektromedis Audiometri merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat/ambang batas pendengaran seseorang dan jenis gangguannya bila ada. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat audiogram nada murni di dalam ruang kedap suara. Bermacam-macam frekuensi dan intensitas suara (dB) ditransfer melalui headset atau bone conducter ke telinga atau mastoid, kemudian batasan intensitas suara (dB) yang tidak dapat didengar lagi dicatat melalui program komputer atau diplot secara manual pada kertas grafik. Audiometri umumnya diindikasikan bagi seseorang yang mengalami penurunan pendengaran, telingan berbunyi dengung (tinitus), rasa penuh di telinga, riwayat keluar cairan, riwayat terpajan bising, riwayat trauma, riwayat pemakaian obat ototoksik, riwayat gangguan pendengaran pada keluarga, dan gangguan keseimbangan.
4 AMILASE enzim-pankreas Amilase merupakan salah satu enzim yang diproduksi oleh pankreas untuk membantu mencerna karbohidrat. Pemeriksaan amylase mengukur konsentrasi total amilase dalam darah yang direkomendasikan bila seseorang mengalami gejala gangguan pankreas seperti sakit perut yang parah, demam, kehilangan nafsu makan, atau mual.
5 Asam Urat faal-ginjal Mengukur kadar asam urat dalam darah. Pada kadar yang tinggi, asam urat akan disimpan pada persendian dan jaringan, sehingga menyebabkan inflamasi. Asam urat diangkut dalam plasma dari hati ke ginjal. Di dalam ginjal, asam urat akan difiltrasi oleh glomerulus. Sekitar 98-100% asam urat direabsorpsi di tubulus proksimal setelah melewati filtrasi glomerulus. Sebagian kecil asam urat akan disekresikan oleh tubulus distalis ke dalam urin. Eliminasi asam urat sekitar 70% dilakukan oleh ginjal, selebihnya akan didegradasi oleh bakteri di dalam traktus gastrointestinal. Bila terlalu banyak asam urat yang diproduksi atau tidak cukup diekskresikan dapat terakumulasi dalam tubuh, sehingga terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) dan dapat menyebabkan gout serta batu ginjal
6 Albumin faal-hati Albumin merupakan protein yang dibuat oleh hati. Albumin mengambil bagian sekitar 60% dari total protein dalam darah dan memainkan banyak peran seperti menahan agar cairan tidak keluar dari pembuluh darah; memelihara jaringan; dan mengangkut hormon, vitamin, obat-obatan, dan zat seperti kalsium ke seluruh tubuh. Pemeriksaan albumin direkomendasikan oleh dokter ketika seseorang dicurigai mengalami gejala gangguan hati atau penyakit ginjal; terkadang ketika seseorang mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan, kekurangan gizi, atau sebelum operasi direncanakan.
7 APTT faal-hemostasis Evaluasi sistem koagulasi intrinsik; pemantauan terapi heparin; membantu skrining hemofilia A dan B klasik; defisiensi kongenital faktor II, V, VIII, IX, X, XI, dan XII; disfibrinogenemia; disseminated intravascular coagulation (DIC); liver failure; hipofibrinogenemia kongenital; defisiensi vitamin K; defisiensi fitzgearald factor kongenital; defisiensi prekallikrein (Fletcher factor) kongenital.
8 ASTO imunoserologi-lain Antistreptolysin O adalah antibodi yang dibentuk tubuh untuk melawan streptolysin O, suatu enzim beracun yang dihasilkan oleh kelompok bakteri streptokokus A. Pemeriksaan ASTO mengukur jumlah antistreptolysin O dalam darah yang direkomendasikan oleh dokter bila seseorang mengalami gejala seperti demam, nyeri dada, kelelahan, dan sesak nafas yang mengarah pada terjadinya demam rematik atau gejala seperti edema dan urin berwarna gelap yang berkaitan dengan glomerulonefritis, terutama bila seseorang mungkin baru saja terkena infeksi streptokokus A yang tidak terdiagnosis dan diobati dengan tepat.
9 APO A1 lemak Apolipoprotein A1 (Apo A1) merupakan komponen protein utama dalam high-density lipoprotein(HDL, "kolesterol baik") dan memiliki peran khusus pada metabolisme lipid. Pemeriksaan Apo A1 mengukur jumlah Apo A1 dalam darah yang dianjurkan bagi individu dengan kadar kolesterol dan trigliserida tinggi (hiperlipidemia) dan/atau riwayat keluarga penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah); ketika dokter sedang mencoba untuk menilai risiko pasien terkena penyakit jantung; dan saat memantau efektivitas pengobatan lipid dan/atau perubahan gaya hidup. Menentukan risiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke; mengevaluasi kondisi individu dengan kadar kolesterol HDL rendah.
10 APO B lemak Apolipoprotein B (apo B) merupakan apoprotein yang terdapat dalam molekul-molekul lipoprotein yang potensial menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner (PJK), seperti very low density lipoprotein (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), dan low density lipoprotein (LDL). Lebih dari 90% konsentrasi serum apo B berasal dari molekul LDL, dan satu molekul LDL hanya mengandung satu molekul apo B. Dengan demikian, penentuan konsentrasi apo B dalam darah dapat mencerminkan jumlah partikel LDL yang terdapat dalam darah. Pemeriksaan apo B mengukur konsentrasi apo B dalam darah yang dianjurkan bagi seseorang yang memiliki riwayat kesehatan atau keluarga terkena PJK dan/atau kadar kolesterol dan trigliserida tinggi; secara berkala bagi seseorang yang sedang mendapatkan pengobatan kolesterol tinggi; bagi seseorang yang diduga mengalami defisiensi apo B yang diturunkan. Menentukan risiko penyakit jantung koroner (PJK); memantau dan menilai keberhasilan terapi obat penurun kolesterol tinggi (untuk golongan obat statin); membantu diagnosis abetalipoproteinemia, hipobetalipoproteinemia dan hiperbetalipoproteinemia.
11 Amphetamin narkoba Pemeriksaan amphetamine mendeteksi amphetamine (Sabu-sabu) dalam urin sebagai salah satu zat yang seringkali digunakan secara ilegal (narkoba) atau disalahgunakan. Amfetamin adalah kelompok obat psikoaktif sintetis yang disebut sistem saraf pusat (SSP) stimulants. Amfetamin dapat berupa bubuk putih, kuning, maupun coklat, atau bubuk putih kristal kecil.
12 ANTI HAV panel-hepatitis Mengetahui adanya infeksi terhadap virus Hepatitis A, Penularan dapat melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh virus Hepatitis A
13 Anti HBc panel-hepatitis Pemeriksaan Anti-HBc mendeteksi munculnya antibodi IgM dan IgG terhadap antigen inti (core antigen) virus Hepatitis B (HBV). Anti-HBc adalah penanda infeksi HBV yang paling lama berada dalam darah. Anti-HBc muncul pada saat HBsAg sudah menghilang tetapi Anti-HBs belum muncul, atau disebut" window period".
14 Anti HBc IgM panel-hepatitis Pemeriksaan Anti-HBc IgM mendeteksi munculnya antibodi IgM terhadap antigen inti (core antigen) virus Hepatitis B (HBV). Anti-HBc IgM muncul sekitar 2 minggu setelah HBsAg terdeteksi dan biasanya bertahan hingga 6 bulan.
15 Anti HBe panel-hepatitis Pemeriksaan Anti-HBe mendeteksi munculnya antibodi "e (envelope)" virus Hepatitis B (HBV) yang dapat mengindikasikan adanya proses perbaikan terhadap infeksi virus Hepatitis B.
16 Anti HBs panel-hepatitis Mengetahui antibodi (Kekebalan) terhadap virus hepatitis B
17 Anti HCV panel-hepatitis Mengetahui adanya infeksi terhadap virus Hepatitis C. Dapat menular melalui Jarum suntik, Donor darah, hubungan seksual atau kontak darah dengan penderita (Parenteral).
18 AFP penanda-tumor Alpha-fetoprotein (AFP) adalah glikoprotein yang diproduksi terutama oleh hati pada awal kehidupan janin. AFP juga diproduksi dengan adanya tumor tertentu, termasuk kanker hati, hepatoblastoma, dan karsinoma embrional. Pemeriksaan AFP mengukur konsentrasi AFP dalam darah yang dapat digunakan sebagai penanda tumor.
19 ANTI HIV penyakit-menular-seksual Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan daya tahan tubuh menurun, sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis kuman. Infeksi HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh, yaitu darah, sperma, dan cairan vagina lewat hubungan seksual, transfusi darah, alat suntik, transplantasi organ/jaringan tubuh, dan perinatal (ibu hamil kepada janinnya). Pemeriksaan Anti-HIV mendeteksi antibodi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan HIV. Antibodi HIV umumnya terbentuk sekitar 3-6 minggu setelah terinfeksi, atau pada seseorang dengan pembentukan antibodi yang lambat dapat terbentuk setelah 3-6 bulan terinfeksi. Oleh karena itu, pemeriksaan Anti-HIV sebaiknya dilakukan 3-6 bulan setelah melakukan tindakan berisiko tertular HIV.
20 Anti- Toxoplasma IgG torch Toxoplasmosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Toxoplasmosis dapat ditemukan pada manusia dan berbagai jenis hewan atau burung. Kucing diketahui sebagai pembawa parasit Toxoplasma gondii, namun penyebarannya bisa melalui berbagai cara seperti kotoran kucing, transfusi darah atau transplantasi organ/jaringan tubuh, konsumsi makanan yang berasal dari tanah terkontaminasi, dan konsumsi daging (kambing, sapi, dan babi) mentah atau setengah matang. Toxoplasmosis yang terjadi pada wanita hamil, bisa menybabkan keguguran dan bayi lahir prematur, serta bisa ditularkan dari ibu kepada bayinya melalui plasenta sehingga bayi mengalami toxoplasmosis kongenital. Terjadinya toxoplasmosis kongenital biasanya ditandai dengan adanya kerusakan pada organ mata, sistem saraf pusat, kulit, dan telinga. Kerusakan organ tersebut tidak jarang baru muncul ketika anak berusia remaja atau pun dewasa. Pemeriksaan Anti-Toxoplasma IgG mendeteksi antibodi IgG terhadap parasit Toxoplasma gondii. Antibodi IgG merupakan antibodi yang muncul setelah IgM dan bisa menetap seumur hidup. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi wanita yang akan hamil atau merencanakan segera hamil. Wanita yang baru/sedang hamil, bila hasil sebelumnya negatif atau belum pernah diperiksa, idealnya dipantau setiap 3 bulan sekali dan bayi baru lahir yang ibunya terinfeksi pada saat hamil.
21 Anti- Toxoplasma IgM torch Toxoplasmosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Toxoplasmosis dapat ditemukan pada manusia dan berbagai jenis hewan atau burung. Kucing diketahui sebagai pembawa parasit Toxoplasma gondii, namun penyebarannya bisa melalui berbagai cara seperti kotoran kucing, transfusi darah atau transplantasi organ/jaringan tubuh, konsumsi makanan yang berasal dari tanah terkontaminasi, dan konsumsi daging (kambing, sapi, dan babi) mentah atau setengah matang. Toxoplasmosis yang terjadi pada wanita hamil, bisa menybabkan keguguran dan bayi lahir prematur, serta bisa ditularkan dari ibu kepada bayinya melalui plasenta sehingga bayi mengalami toxoplasmosis kongenital. Terjadinya toxoplasmosis kongenital biasanya ditandai dengan adanya kerusakan pada organ mata, sistem saraf pusat, kulit, dan telinga. Kerusakan organ tersebut tidak jarang baru muncul ketika anak berusia remaja atau pun dewasa. Pemeriksaan Anti-Toxoplasma IgM mendeteksi antibodi IgM terhadap parasit Toxoplasma gondii. Antibodi IgM merupakan antibodi yang pertama kali muncul di dalam darah bila infeksi terjadi dan akan menghilang dalam beberapa bulan. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi wanita yang akan hamil atau merencanakan segera hamil; wanita yang baru/sedang hamil, bila hasil sebelumnya negatif atau belum pernah diperiksa, idealnya dipantau setiap 3 bulan sekali; dan bayi baru lahir yang ibunya terinfeksi pada saat hamil.
22 ANTI CMV IgG torch Cytomegalovirus (CMV) dapat ditularkan dari orang ke orang melalui cairan tubuh seperti air liur, semen, sekret vagina, darah, dan air susu ibu. CMV merupakan virus yang paling sering ditularkan dari ibu kepada bayinya, baik melalui plasenta selama masa kehamilan, saat menyusui maupun proses kelahiran. Bayi yang membawa CMV akan mengalami kondisi yang disebut CMV kongenital dan berisiko mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran, serta retardasi mental yang tidak jarang baru muncul setelah remaja atau pun dewasa. Pemeriksaan Anti-CMV IgG mendeteksi antibodi IgG terhadap Cytomegalovirus. Antibodi IgG merupakan antibodi yang muncul setelah IgM dan bisa menetap seumur hidup. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi wanita yang akan hamil atau merencanakan segera hamil; wanita yang baru/sedang hamil, bila hasil sebelumnya negatif atau belum pernah diperiksa, idealnya dipantau setiap 3 bulan sekali; dan bayi baru lahir yang ibunya terinfeksi pada saat hamil.
23 ANTI CMV IgM torch Cytomegalovirus (CMV) dapat ditularkan dari orang ke orang melalui cairan tubuh seperti air liur, semen, sekret vagina, darah, dan air susu ibu. CMV merupakan virus yang paling sering ditularkan dari ibu kepada bayinya, baik melalui plasenta selama masa kehamilan, saat menyusui maupun proses kelahiran. Bayi yang membawa CMV akan mengalami kondisi yang disebut CMV kongenital dan berisiko mengalami gangguan penglihatan dan pendengaran, serta retardasi mental yang tidak jarang baru muncul setelah remaja atau pun dewasa. Pemeriksaan Anti-CMV IgM mendeteksi antibodi IgM terhadap Cytomegalovirus. Antibodi IgM merupakan antibodi yang pertama kali muncul di dalam darah bila infeksi terjadi dan akan menghilang dalam beberapa bulan. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi wanita yang akan hamil atau merencanakan segera hamil; wanita yang baru/sedang hamil, bila hasil sebelumnya negatif atau belum pernah diperiksa, idealnya dipantau setiap 3 bulan sekali; dan bayi baru lahir yang ibunya terinfeksi pada saat hamil.
24 ANTI HSV 1 IgG torch Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV1) atau oral herpes merupakan infeksi herpes yang sering terjadi pada sekitar mulut dan wajah, ditandai dengan adanya cold sores dan fever blisters. Infeksi HSV1 dapat ditularkan melalui kontak langsung, dan infeksi ini akan menetap seumur hidup. Sebagian dari HSV1 juga dapat menyerang genital (alat kelamin atau daerah anal). Pemeriksaan Anti-HSV1 IgG mendeteksi antibodi IgG terhadap HSV1
25 ANTI HSV 1 IgM torch Herpes Simplex Virus tipe 1 (HSV1) atau oral herpes merupakan infeksi herpes yang sering terjadi pada sekitar mulut dan wajah, ditandai dengan adanya cold sores dan fever blisters. Infeksi HSV1 dapat ditularkan melalui kontak langsung, dan infeksi ini akan menetap seumur hidup. Sebagian dari HSV1 juga dapat menyerang genital (alat kelamin atau daerah anal). Pemeriksaan Anti-HSV1 IgM mendeteksi antibodi IgM terhadap HSV1. Antibodi IgM merupakan antibodi yang pertama kali muncul di dalam darah bila infeksi terjadi dan akan menghilang dalam beberapa bulan.
26 ANTI RUBELLA IgG torch Virus Rubella sering dikenal sebagai penyebab campak Jerman dan biasanya ditandai dengan munculnya ruam pada kulit. Virus Rubella bisa ditularkan melalui udara dan kontak fisik. Adanya virus Rubella pada wanita hamil, terutama di awal kehamilan, bisa mempengaruhi perkembangan bayi hingga muncul kelainan seperti sindrom Rubella kongenital, penyakit jantung kongenital, katarak, tuli, infeksi telinga, dan retardasi mental. Sama halnya dengan toxoplasmosis, infeksi virus Rubella juga bisa menyebabkan keguguran dan bayi lahir prematur. Pemeriksaan Anti-Rubella IgG mendeteksi antibodi IgG terhadap virus Rubella. Antibodi IgG merupakan antibodi yang muncul setelah IgM dan bisa menetap seumur hidup. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi wanita yang akan hamil atau merencanakan segera hamil; wanita yang baru/sedang hamil, bila hasil sebelumnya negatif atau belum pernah diperiksa, idealnya dipantau setiap 3 bulan sekali; dan bayi baru lahir yang ibunya terinfeksi pada saat hamil.
27 ANTI RUBELLA IgM torch Virus Rubella sering dikenal sebagai penyebab campak Jerman dan biasanya ditandai dengan munculnya ruam pada kulit. Virus Rubella bisa ditularkan melalui udara dan kontak fisik. Adanya virus Rubella pada wanita hamil, terutama di awal kehamilan, bisa mempengaruhi perkembangan bayi hingga muncul kelainan seperti sindrom Rubella kongenital, penyakit jantung kongenital, katarak, tuli, infeksi telinga, dan retardasi mental. Sama halnya dengan toxoplasmosis, infeksi virus Rubella juga bisa menyebabkan keguguran dan bayi lahir prematur. Pemeriksaan Anti-Rubella IgM mendeteksi antibodi IgM terhadap virus Rubella. Antibodi IgM merupakan antibodi yang pertama kali muncul di dalam darah bila infeksi terjadi dan akan menghilang dalam beberapa bulan. Pemeriksaan ini sangat dianjurkan bagi wanita yang akan hamil atau merencanakan segera hamil; wanita yang baru/sedang hamil, bila hasil sebelumnya negatif atau belum pernah diperiksa, idealnya dipantau setiap 3 bulan sekali; dan bayi baru lahir yang ibunya terinfeksi pada saat hamil.
28 Anti-Salmonella typhi IgM typoid Mendeteksi antibodi IgM terhadap Salmonella typhi yang muncul setelah 3-4 hari setelah terjadinya demam.
29 Anti Tiroglobulin tyroid Autoantibodi tiroid merupakan antibodi yang berkembang ketika sistem kekebalan tubuh seseorang keliru menargetkan komponen dari kelenjar tiroid atau protein tiroid, sehingga dapat menyebabkan peradangan kronis pada tiroid (tiroiditis), kerusakan jaringan tiroid, dan/atau gangguan fungsi tiroid. Pemeriksaan Thyroglobulin Antibody (Anti-Tiroglobulin) mendeteksi keberadaan autoantibodi tiroid dalam darah yang menyerang protein tiroglobulin. Pemeriksaan ini dilakukan pada seseorang yang mengalami pembesaran tiroid (goiter) dan/atau memiliki hasil pemeriksaan tiroid lainnya seperti FT3, FT4, dan TSHs yang menunjukkan disfungsi tiroid; bersamaan dengan pemeriksaan Tiroglobulin untuk pemantauan pasien penyakit tiroid autoimun sesuai anjuran dokter.