No |
Nama Pemeriksaan |
Deskripsi |
1 |
KREATININ |
Untuk mengukur kemampuan filtrasi glomerulus, digunakan untuk memantau perjalanan penyakit ginjal.Diagnosis gagal ginjal dapat ditegakkan saat nilai kreatinin serum meningkat di atas nilai rujukan normal. Pada keadaan gagal ginjal dan uremia, ekskresi kreatinin oleh glomerulus dan tubulus ginjal menurun, selain itu dapat dipergunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal, status hidrasi, menilai keseimbangan nitrogen, menilai progresivitas penyakit ginjal, dan menilai hasil hemodialisis. |
2 |
Asam Urat |
Mengukur kadar asam urat dalam darah. Pada kadar yang tinggi, asam urat akan disimpan pada persendian dan jaringan, sehingga menyebabkan inflamasi. Asam urat diangkut dalam plasma dari hati ke ginjal. Di dalam ginjal, asam urat akan difiltrasi oleh glomerulus. Sekitar 98-100% asam urat direabsorpsi di tubulus proksimal setelah melewati filtrasi glomerulus. Sebagian kecil asam urat akan disekresikan oleh tubulus distalis ke dalam urin. Eliminasi asam urat sekitar 70% dilakukan oleh ginjal, selebihnya akan didegradasi oleh bakteri di dalam traktus gastrointestinal. Bila terlalu banyak asam urat yang diproduksi atau tidak cukup diekskresikan dapat terakumulasi dalam tubuh, sehingga terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) dan dapat menyebabkan gout serta batu ginjal |
3 |
CYSTATIN C |
Pemeriksaan Cystatin C digunakan untuk mendapatkan nilai estimated Laju Filtrasi Glomerulus (eLFG), yakni berapa banyak darah yang disaring oleh glomerulus. Nilai eLFG akan mencerminkan fungsi ginjal. Ketika konsentrasi Cystatin C meningkat, berarti eLFG turun dan fungsi penyaringan pada glomerulus menurun, begitu juga dengan fungsi ginjal. |
4 |
Ureum |
Dapat dipergunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal, status hidrasi, menilai keseimbangan nitrogen, menilai progresivitas penyakit ginjal, dan menilai hasil hemodialisis. |