No |
Nama Pemeriksaan |
Deskripsi |
1 |
HS-CRP |
C-Reactive Protein (CRP) adalah suatu protein yang dikeluarkan oleh hati serta dihasilkan dalam jumlah besar saat terjadi infeksi. Sebaliknya, pada peradangan yang terjadi dalam proses perkembangan aterosklerosis, peningkatan konsentrasi CRP jauh lebih kecil. Meskipun demikian, peningkatannya cukup bermakna bila dibandingkan dengan kondisi normal. Pemeriksaan high sensitivity CRP (hs-CRP) dapat digunakan untuk mendeteksi konsentrasi CRP yang sangat kecil tersebut. |
2 |
Helicobacter Pylori IgM |
Rangkaian tes Helicobacter pylori digunakan untuk mendeteksi infeksi Helicobacter pylori (H. pylori) di dalam perut dan bagian atas usus halus (usus dua belas jari/duodenum). H pylori dapat menyebabkan tukak lambung. |
3 |
IgG |
Imunoglobulin memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Imunoglobulin merupakan protein yang diproduksi oleh sel-sel imun tertentu yang dihasilkan sel-sel plasma dalam merespon bakteri, virus, dan mikroorganisme lainnya, serta paparan zat asing lainnya yang dianggap berbahaya oleh tubuh. Pemeriksaan IgG mengukur jumlah IgG dalam darah yang direkomendasikan oleh dokter bila seseorang mengalami infeksi berulang dan/atau diare kronis; ketika terdapat kecurigaan terhadap kekurangan imunoglobulin; secara berkala untuk memantau suatu kondisi yang mempengaruhi tingkat imunoglobulin, baik karena faktor genetik atau penyakit seperti HIV/AIDS dan multiple myeloma. |
4 |
IgE Total |
Pemeriksaan IgE Total adalah pemeriksaan darah untuk mengukur kadar IgE dalam darah. Seseorang dengan kadar IgE yang berada di ambang batas tinggi akan memiliki kecenderungan mudah mengalami reaksi alergi. |
5 |
ASTO |
Antistreptolysin O adalah antibodi yang dibentuk tubuh untuk melawan streptolysin O, suatu enzim beracun yang dihasilkan oleh kelompok bakteri streptokokus A. Pemeriksaan ASTO mengukur jumlah antistreptolysin O dalam darah yang direkomendasikan oleh dokter bila seseorang mengalami gejala seperti demam, nyeri dada, kelelahan, dan sesak nafas yang mengarah pada terjadinya demam rematik atau gejala seperti edema dan urin berwarna gelap yang berkaitan dengan glomerulonefritis, terutama bila seseorang mungkin baru saja terkena infeksi streptokokus A yang tidak terdiagnosis dan diobati dengan tepat. |
6 |
C-3 (complement 3) |
Pemeriksaan C3 komplemen mengukur kuantitas atau aktivitas dari protein tertentu yang merupakan bagian dari sistem komplemen. Sistem komplemen adalah sekelompok protein darah yang bekerja sama untuk memainkan peran dalam respon kekebalan tubuh dan proses peradangan (inflamasi). Peran utama sistem komplemen tersebut adalah untuk menghancurkan patogen asing seperti bakteri dan virus. Sistem komplemen juga dapat diaktifkan ketika tubuh membuat antibodi terhadap jaringan sendi yang menurutnya asing (autoantibodi) seperti yang terjadi pada penyakit autouimun. |