No |
Nama Pemeriksaan |
Deskripsi |
1 |
CK |
Dalam tubuh terdapat 3 isoform CK : CK-MM; CK-MB dan CK-BB. Isoform CK-MB adalah isoform yang paling banyak ditemukan di jantung. CK-MM dan CK-BB selain ditemukan di jantung juga ditemukan di otot dan otak. Pemeriksaan CK mengacu pada total isoform tersebut, sedangkan pemeriksaan CK-MB hanya memeriksa salah satu jenis isoform saja. Kedua pemeriksaan tersebut bermanfaat dalam membantu menetapkan diagnosis AMI "Acute Myocardial Infarct", terutama pada kasus terjadinya reinfark. |
2 |
CK-MB |
Creatinin kinase (CK) merupakan enzim yang berperan dalam metabolisme otot. CK terdapat dalam semua jaringan dan memiliki tiga isoenzim yaitu CK-MM, CK-MB, dan CK-BB. Pada otot skeletal, CK pada umumnya ditemukan dalam bentuk isoform MM. Isoform BB hanya ditemukan pada otak, dan fraksi MB ditemukan terutama pada jaringan jantung. CK adalah penanda yang sensitif walaupun kurang spesifik untuk kerusakan otot miokardial dan skeletal. Pemeriksaan CK-MB digunakan untuk kondisi "Acute Myocardial Infarct" (AMI) dan untuk penyakit/kerusakan otot skeletal. Oleh karena itu, adanya CK-MB dalam serum, tanpa adanya trauma/kerusakan otot yang lain, kemungkinan indikasi adanya kerusakan nekrotik jantung sebagai konsekuensi infark miokardial. Pada umumnya, CK-MB terdeteksi sekitar 5 jam setelah onset nyeri dada dan konsentrasi puncak tercapai 11-18 jam setelah infark. Pemeriksaan CK-MB (Massa) dapat dilakukan pada individu dengan chest pain atau gejala AMI tanpa adanya penyebab trauma muskular lain. |
3 |
TROPONIN I |
Troponin I merupakan protein yang dilepaskan ke dalam darah ketika terjadi kerusakan pada otot jantung, sehingga menjadi indikator infark miokard yang sangat sensitif dan spesifik. Pemeriksaan Troponin I mendeteksi adanya Troponin I dalam darah untuk membantu menentukan apakah seseorang mengalami serangan jantung. Pemeriksaan Troponin I segera dilakukan selama beberapa jam ketika seseorang mengalami tanda dan gejala yang mungkin disebabkan oleh serangan jantung, seperti rasa sakit di dada, bahu, leher, rahang, dan/atau sesak nafas; ketika kondisi angina (sakit dada yang berhubungan dengan masalah jantung) memburuk, terutama bila dengan istirahat tidak kunjung membaik. |