KANKER HATI



PENGERTIAN HATI DAN KANKER HATI

Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh, dan merupakan organ metabolisme yang sangat penting. Organ ini bisa ditemukan di bagian kanan atas perut, yang terdiri dari lobus kiri dan lobus kanan. Fungsi utama hati mencakup hal-hal berikut ini:
a. Produksi dan penyimpanan glukosa untuk digunakan bila diperlukan
b. Pembuatan empedu untuk mencerna lemak dalam makanan
c. Detoksifikasi racun dan alkohol untuk ekskresi
d. Pembuatan protein, zat pembekuan darah, antibodi, dan kolesterol

Kanker hati terjadi ketika sel-sel hati mulai bermutasi dan membelah diri secara tidak terkendali.


JENIS KANKER HATI

Kanker hati bisa diklasifikasikan menjadi kanker hati primer dan kanker hati metastatic (sekunder). Kanker hati primer merupakan tumor ganas yang menyerang sel-sel hati, dan dikenal secara umum sebagai "Karsinoma Hepatoseluler". Umumnya kanker hati jenis ini terjadi akibat komplikasi dari penyakit hati seperti hepatitis ataupun sirosis. Kanker hati metastatic (sekunder) merupakan kanker hati yang disebabkan oleh penyebaran sel-sel kanker dari organ lain.


PENYEBAB KANKER HATI

Penyebab kanker hati dan beberapa di antaranya masih dalam tahap penelitian, namun faktor yang memberikan risiko lebih tinggi adalah:

a. Virus hepatitis B: 55% dari kasus kanker hati di dunia disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B. Peluang orang yang terjangkit virus hepatitis kronis menderita penyakit kanker hati adalah 100 kali lebih tinggi dari orang yang tidak terjangkit virus hepatitis B. Hepatitis B sangat umum ditemukan di Hong Kong, dan diperkirakan bahwa sepuluh persen dari penduduk Hong Kong merupakan pembawa virus hepatitis B atau telah terinfeksi penyakit ini. Di antara pembawa virus kronis ini, seperempat di antaranya berpotensi menderita sirosis, yang bisa menyebabkan kanker hati.

b. Sirosis: Orang yang terinfeksi virus hepatitis B berpotensi terkena hepatitis kronis dalam jangka waktu 10 tahun, yang bisa berkembang menjadi sirosis dalam jangka waktu 21 tahun setelahnya. Dibutuhkan waktu sekitar 29 tahun lagi untuk sirosis berkembang menjadi kanker hati. Proses perkembangan penyakit bisa berbeda-beda antar penderita, tergantung pada tingkat keaktifan virus hepatitisnya. Studi membuktikan bahwa virus yang lebih aktif akan mempercepat laju kerusakan sel-sel hati, dan akibatnya, pasien akan lebih cepat mengalami sirosis atau hepatitis kronis.

c. Hepatitis C: Pembawa hepatitis B dan hepatitis C kronis berpotensi 150 kali lebih tinggi terkena kanker hati. Kanker hati yang terkait dengan HCV lebih umum terjadi di negara-negara bagian barat (Eropa dan Amerika Serikat).

d. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan: Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan bisa menyebabkan pengerasan hati dan kemudian berkembang menjadi kanker hati. Peluang orang yang terjangkit virus hepatitis B dan yang mengonsumsi minuman beralkohol menderita penyakit kanker sel hati adalah 2 kali lebih tinggi dari orang yang terjangkit virus hepatitis B saja.

e. Penyakit Hati Berlemak Non-Pecandu Alkohol (NAFLD) dan Hepatosteatosis Non-Pecandu Alkohol (NASH): Obesitas, kencing manis, dan gangguan metabolik lainnya bisa menyebabkan kerusakan hati yang mengarah ke sirosis dan kanker hati.

f. Konsumsi makanan yang beracun: Aflatoksin yang ditemukan dalam kacang, jagung, kacang-kacangan dan biji-bijian terbukti bisa menjadi penyebab kanker hati pada hewan percobaan.

g. Paparan terhadap bahaya lingkungan hidup dan polutan tertentu dalam jangka waktu yang lama (seperti menghirup PVC yang digunakan di pabrik-pabrik manufaktur plastik)

h. Kolangitis atau kista koledokus bawaan bisa menyebabkan kanker saluran empedu.


CARA PENCEGAHAN KANKER HATI

Berikut ini merupakan cara untuk mencegah kanker hati:
a. Jangan merokok
b. Batasi jumlah minuman beralkohol yang dikonsumsi
c. Tetapkan jadwal kerja dan istirahat yang teratur, dan konsumsi lebih banyak buah dan sayuran
d. Hindari tertularnya virus hepatitis B dan Hepatitis C: Jika ada anggota keluarga yang terinfeksi virus hepatitis B atau C, anggota keluarga lainnya harus memeriksakan diri mereka juga, apakah mereka terjangkit virus hepatitis atau apakah mereka sudah memiliki antibody hepatitis B setelah tertular virus tersebut. Jika mereka belum terinfeksi, maka mereka harus mendapatkan 3 kali vaksin hepatitis B dalam jangka waktu 6 bulan.
e. Gunakan kondom dan jangan menggunakan ulang jarum bekas: 8-10% dan 0,5% dari populasi Hong Kong merupakan pembawa virus hepatitis B dan virus hepatitis C. Kedua jenis hepatitis ini bisa ditularkan melalui cairan tubuh, oleh karena itu, hubungan seksual yang tidak aman atau saling berbagi jarum suntik bisa menyebarkan virus hepatitis B dan virus hepatitis C.
f. Pembawa virus hepatitis harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, yang bisa membantu mendeteksi penyakit pada stadium awal.
g. Simpanlah makanan dengan benar dan waspadalah agar tidak mengonsumsi makanan yang sudah busuk atau terkontaminasi: Makanan tertentu seperti kacang, biji-bijian, dan jagung bisa membusuk dan menghasilkan aflatoksin yang meningkatkan risiko terkena kanker hati. Makanan ini harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering untuk menghindari cepatnya proses pembusukan.


GEJALA KANKER HATI

Organ hati bisa memperbaiki dirinya sendiri. Hati masih tetap bisa berfungsi seperti biasa, walaupun hanya tersisa sedikit bagian yang normal dari organ hati. Oleh karena itu, kanker hati pada stadium awal tidak menunjukkan gejala kesehatan yang signifikan. Ketika tumor berkembang menjadi lebih besar, pasien bisa mengalami hal-hal berikut ini:
a. Nyeri di sisi kanan perut bagian atas
b. Nyeri pada bahu sebelah kanan: Hati yang bengkak bisa merangsang saraf diafragma, dan saraf ini terhubung ke saraf yang terletak di bahu sebelah kanan.
c. Kehilangan nafsu makan dan berat badan, merasa mual dan mengantuk
d. Benjolan di perut bagian atas
e. Kulit dan mata berwarna kuning, kulit terasa gatal: Saluran empedu terhalang oleh tumor dan menyebabkan pigmen empedu menumpuk di dalam darah dan menyebabkan sakit kuning.
f. Urin berwarna seperti teh dan tinja berwarna abu-abu terang
g. Asites (pengumpulan cairan di dalam perut)


DIAGNOSA KANKER HATI

Kelompok Individu yang berisiko tinggi dan orang-orang yang mengalami gejala tersebut di atas harus segera berkonsultasi dengan dokter keluarga dan mengatur jadwal pemeriksaan secepatnya. Semakin awal diagnosis penyakit ini, semakin tinggi peluangnya untuk sembuh. Pemeriksaan kesehatan yang relevan terhadap kanker hati mencakup hal-hal berikut ini:
a. Tes darah untuk alfa-fetoprotein: Jika sel-sel kanker hati terus berkembang, nilai angka alfa-fetoprotein akan menjadi sangat tinggi. Alfa-fetoprotein merupakan indeks kanker dan membantu diagnosis kanker hati pada stadium awal.
b. USG abdomen: USG digunakan untuk memindai struktur hati untuk mengkonfirmasi ukuran dan lokasi tumor.
c. Pemindaian dengan komputer: Sinar X digunakan untuk memindai hati dari beberapa sudut yang berbeda untuk mendapatkan citra hati secara terperinci, yang bisa menampilkan lokasi dan ukuran tumor secara tepat.
d. Angiogram: Untuk mengamati aliran darah, pasien disuntikkan cairan pewarna kontras. Tes ini bisa memastikan lokasi tumor dan pembuluh darah yang memberi nutrisi kepada tumor.
e. Pencitraan resonansi magnetik: Medan magnet menggantikan sinar X untuk membuat konstruksi citra penampang tubuh, yang bisa digunakan untuk mengamati lokasi tumor kanker hati.
f. Biopsi: Dokter akan menggunakan jarum berukuran kecil untuk mengambil jaringan tumor hati melalui kulit di perut bagian kanan saat pasien berada dalam pengaruh anestesi lokal. Cara ini dilakukan untuk memastikan jenis sel tumor dan menentukan apakah tumor tersebut bersifat jinak atau ganas. Tes ini biasanya dilakukan bersama dengan USG untuk memastikan bahwa jarum digunakan pada posisi yang tepat.
KOMPLIKASI KANKER HATI
Komplikasi umum teramati pada pasien kanker hati, antara lain:
a. Gagal hati: Jaringan kanker menyebabkan kerusakan serius pada hati pasien, yang membuat hati tidak mampu mengeluarkan racun dari tubuh dan menyebabkan ensefalopati hepatik yang merupakan penyebab utama kematian akibat kanker hati.
b. Gagal ginjal: Fenomena kanker hati menyebabkan gagal ginjal yang melumpuhkan kemampuan pasien untuk membuang limbah hasil pencernaan dari dalam tubuh.
c. Metastasis tumor: Sel-sel tumor bisa bermetastasis ke paru-paru dan tulang. Jika sel-sel tumor ini bermetastasis ke peritoneum, maka asites akan terjadi. Dengan demikian, kanker hati yang terletak dekat dengan diafragma bisa menembus diafragma dan pleura secara langsung, yang kemudian bisa menyebabkan cairan pleura yang berwarna kemerahan.



Sumber: Liver Cancer / Indonesian Copyright © 2017 Hospital Authority. All rights reserved



Bagikan :